Preloader

Alamat Kantor

Area Perkantoran Bandara Soekarno-Hatta, Kode Pos 19120

Nomor Telpon

021-5507989, 021-5506068

Alamat Email

soekarnohatta.kkp@gmail.com

a441caed8297cbede24d80f7c2cb57c4.JPG

TINGKATKAN PENGAWASAN, KKP SOETTA JAGA PINTU MASUK NEGARA DARI VIRUS CORONA

Awal tahun 2020 ini dunia diresahkan dengan merebaknya virus Corona atau Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang berasal dari Kota Wuhan, Cina. Berdasarkan data WHO per tanggal 26 Januari 2020 jumlah kasus yang telah dikonfirmasi yaitu sebanyak 2.014 kasus dengan kasus terbanyak di Cina sebanyak 1.985 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 56 orang, sisanya tersebar di beberapa negara regional Pasific Barat, Asia Tenggara, Amerika, dan Eropa.

Novel Coronavirus adalah virus baru penyebab penyakit saluran pernafasan, virus tersebut merupakan satu keluarga dengan virus penyebab SARS dan MERS dengan gejala klinis deman, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih dan lesu. Saat ini belum tersedia vaksin Novel Coronavirus, namun pencegahan yang dapat dilakukan yaitu:

  1. Sering cuci tangan pakai sabun
  2. Gunakan masker bila batuk dan pilek
  3. Konsumsi gizi seimbang perbanyak sayur dan buah
  4. Hati-hati kontak dengan hewan
  5. Rajin olahraga dan istirahat cukup
  6. Jangan mengonsumsi daging yang tidak dimasak
  7. Bila batuk, pilek, dan sesak nafas segera ke fasilitas kesehatan

Sebagai garda terdepan menjaga kesehatan di pintu masuk Negara, KKP Kelas I Soekarno Hatta meningkatkan kewaspadaan terutama di terminal kedatangan internasional Bandara Soekarno Hatta. Sejumlah alat pendeteksi suhu tubuh (thermalscanner) dipasang di jalur kedatangan dan keberangkatan.  Alat ini sensitif terhadap suhu tubuh penumpang, crew, dan petugas bandara yang hilir mudik.

Adapu alur pengawasannya sebagai berikut :

Penumpang dan crew pesawat yang turun dari pesawat akan melewati thermalscanner. Begitu terdengar bunyi atau warna merah, maka petugas KKP akan meminta orang tersebut ke dalam pos pelayanan kesehatan dan dilakukan pemeriksaan oleh dokter menggunakan alat pelindung diri untuk memastikan apakah suspek terduga mengidap penyakit yang kini diwaspadai atau tidak. Jika yang bersangkutan suspek, maka langsung dibawa ke ambulans menuju rumah sakit rujukan.