RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKONTEK) DITJEN P2P TAHUN 2019
Tema yang diambil pada Rakontek tahun ini adalah “Kolaborasi Pusat dan Daerah dalam Penguatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menuju Cakupan Kesehatan Semesta”. Rakontek P2P ini dimaksudkan untuk penguatan pencegahan dan pengendalian penyakit guna mencapai cakupan kesehatan semesta dengan penguatan sinergi dan kolaborasi Pusat, Daerah, serta UPT Kemenkes bersama seluruh lapisan masyarakat, termasuk organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi dan akademisi, serta kalangan swasta dan dunia usaha. Rakontek ini merupakan tindak lanjut dari Rakerkesnas 2019. Penguatan sinergi dan kolaborasi dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian target indicator P2P dalam RPJMN dan Renstra Kemenkes tahun 2015-2019. Selain itu, langkah ini dilakukan agar pelaksanaan semua kegiatan dan pemanfaatan sumberdaya dilakukan secara efektif, efisien dan intensif guna mempercepat pencapaian tujuan Pembangunan Kesehatan.
Rakontek P2P ini diikuti oleh para peserta dari perwakilan Kementerian/Lembaga terkait, para Direktur Rumah Sakit Jiwa, Kepala Balai Kesehatan Mata, Kepala Balai Kesehatan Paru, Kepala B/BTKL-PP dan KKP dari seluruh Indonesia serta Kepala Bidang P2P, Yankes dan Kesmas Dinas Kesehatan Provinsi yang seluruhnya berjumlah 490 orang.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) dalam sambutannya saat membuka Rakontek P2P mengatakan bahwa Cakupan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage/UHC) menjamin seluruh masyarakat mempunyai akses untuk kebutuhan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas dan efektif. Tiga Outcomes Target Cakupan Kesehatan Semesta, yaitu : 1) Penyempurnaan akses terhadap pelayanan kesehatan esensial (essential health services) yang berkualitas; 2) Pengurangan jumlah orang menderita kesulitan keuangan untuk kesehatan; 3) Penyempurnaan akses terhadap obat-obatan, vaksin, diagnostik, dan alat kesehatan essensial pada pelayanan kesehatan primer (primary health care).
“Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care) adalah dengan memperkuat sistem kesehatan, promotif dan preventif, serta pelayanan kesehatan semesta untuk mencapai SDGs, sebagai upaya mencapai masyarakat sejahtera di seluruh tingkatan usia”, ujar Menkes
Selain itu, Kata Menkes ada beberapa hal yang memerlukan perhatian dan langkah nyata untuk Pelayanan Kesehatan Primer, antara lain yaitu penguatan peran dan kapasitas kader kesehatan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan primer, penggunaan teknologi digital, peningkatan peran swasta, pelayanan di daerah terpencil dan kepulauan, peran Pelayanan Kesehatan Primer dalam prevent, detect, dan response, serta strategic purchasing.
Pada Penutupan Rakontek P2P 2019 dr. Anung Sugihantono selaku Dirjen P2P turut mengapresiasi kepada segenap jajaran kesehatan di daerah, baik jajaran Dinas Kesehatan Provinsi, Rumah Sakit Jiwa / RSUD dengan Unggulan Kesehatan Jiwa, KKP dan B/BTKLPP yang telah mengimplementasikan sinergitas lintas program, lintas sektor dan lintas kementerian/lembaga. Sinergitas ini hendaknya merupakan komitmen yang ditindaklanjuti dengan aksi nyata di lapangan dan didukung oleh jejaring kemitraan.
Sebagai tanda apresiasi kepada seluruh jajaran kesehatan di daerah, Dirjen P2P, dr. Anung memberikan penghargaan, antara lain : 1) Penghargaan Eliminasi Kusta diberikan kepada perwakilan Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Kep. Riau, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah; 2) Penghargaan dari Dirjen P2P Satker P2PTVZ Kemenkes : a) Kategori Provinsi dengan serapan dekon kegiatan satker p2ptvz tertinggi 2018 : Provinsi Papua Barat, b) Kategori Provinsi dengan laporan POPM Filariasis diseluruh kabupaten/kota secara cepat, lengkap dengan cakupan sebanyak lebih dari 65% : Provinsi Papua Barat, c) Kategori Provinsi dengan cakupan POPM kecacingan tertinggi diseluruh kabupaten/kota : Provinsi Bali, d) Kategori Daerah dengan inovasi pelaksanaan pencegahan dan pengendalian Schistosomiasis : Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah, e) Kategori Provinsi dengan presentase ppt tertinggi tahun 2018: Provinsi Banten, Lampung, dan Bangka Belitung, f) Kategori Provinsi dengan kinerja program malaria terbaik tahun 2018 (Juara 1 : Gorontalo, Juara 2 : Sulawesi Barat , Juara 3 : Riau).
"Salam Sehat.. Sehat Indonesiaku.."