RAPAT FASILITASI (FAL)
Jumat, 10 Januari 2025 di Kantor Otoritas Bandar Udara Kelas
Utama Soekarno Hatta, berlangsung Rapat Fasilitas (FAL) terkait Kewaspadaan dan
Kesiapsiagaan terhadap Penyebaran Human
Metapneumovirus (HMPV) di Bandara
Internasional Soekarno Hatta. Rapat di buka dan dipimpin langsung oleh Kepala
Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Putu
Eka Cahyadhi , dengan narasumber Kepala BBKK Soekarno
Hatta Naning Nugrahini, dan di hadiri oleh perwakilan KOMBATA (Komunitas
Bandara Soekarno Hatta) seperti PT Angkasa Pura Indonesia, Kantor Imigrasi
Kelas I Khusus TPI Soekarno Hatta, Bea Cukai Soekarno Hatta, Polresta Bandara
Soekarno Hatta, Badan Karantina Indonesia, Maskapai, Groundhandling, dan
lainnya.
Pada rapat ini terdapat beberapa poin penting yang dibahas
seperti penguatan protokol kesehatan di area bandara, koordinasi antar instansi
untuk respons cepat, sosialisasi, dan juga edukasi kepada penumpang dan petugas.
Kolaborasi ini menjadi langkah nyata demi menjaga keselamatan dan kesehatan
seluruh pengguna jasa bandara.
Dalam
paparannya, Naning Nugrahini memaparkan beberapa rekomendasi terhadap penguatan
protocol Kesehatan dengan lintas sector terkait kewaspadaan HMPV, diantaranya
yakni pro aktif dalam mendorong pengisian Satu Sehat Health pass (SSHP) di
Bandara Keberangkatan (origin) dan juga menghimbau kepada Maskapai agar aktif
menyampaikan dokumen kesehatan Pesawat berupa Gendec.
Senada
dengan paparan Naning Nugrahini, Kepala
Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Putu
Eka Cahyadhi mendukung dan memberikan penguatan kepada BBKK Soetta,
agar maskapai dapat secara terus menerus mengingatkan PP utk mengisi SSHP di
country origin.
Pengisian
di country origin merupakan salah satu upaya utk penilaian risiko, kesiap
Siagaan, dan upaya pencegahan dini thd kemungkinan adanya penyakit menular
potensial klb/wabah dipintu masuk
Kewaspadaan
dan kesiapsiagaan yang dilakukan BBKK Soekarno Hatta di Bandara Soekarno Hatta
yakni :
1.
Tersedianya
alat pemindai suhu (Thermalscanner)
2.
Melakukan Risk
Based Assessment (RBA) dengan tools SSHP dan dokumen kekarantinaan
kesehatan lainnya
3.
Tersedianya
SDM/Petugas Kekarantinaan terlatih
4.
Tersedianya
ambulans evakuasi medis
5.
Tersedianya laboratorium
untuk konfirmasi tanda dan gejala di Terminal dan Kantor Induk
6.
Tersedianya
Rumah Sakit Rujukan
Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan Soekarno Hatta
“Salam Sehat.. Sehat Indonesiaku..”