PELATIHAN TERPADU PENANGGULANGAN BAHAYA BAHAN PELEDAK DAN NUBIKA DI BANDARA SOEKARNO HATTA
PT Angkasa Pura Indonesia
(InJourney Airports) selaku operator utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta
(Soetta), Tangerang, Banten, melakukan sejumlah persiapan penanganan dan
antisipasi terjadinya kedaruratan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru
(Nataru) 2024/2025. General Manager Bandara Soekarno-Hatta, Dwi Ananda
Wicaksana, menyampaikan latihan dan simulasi dirancang untuk memastikan
kesiapan personel dan peralatan dalam menghadapi potensi ancaman di lingkungan
bandara.
Latihan sekaligus
mengidentifikasi kelemahan yang mungkin ada dalam prosedur keamanan saat ini. "Latihan
terpadu ini merupakan wujud komitmen kami dalam menjamin keamanan dan
keselamatan operasional di Bandara Soekarno-Hatta, khususnya menjelang puncak
arus pergerakan penumpang selama periode Natal dan Tahun Baru”.
Kerja sama dengan Pusziad TNI AD, menurutnya,
sangat penting untuk memastikan seluruh pihak yang terlibat memiliki pemahaman
yang sama dalam menghadapi potensi ancaman. Kolaborasi ini juga menjadi bentuk
sinergi yang nyata antara bandara dan aparat keamanan
Ia menyebutkan, kesiapan
pengamanan periode Nataru itu merupakan kolaborasi strategis antara Aviation
Security Bandara Soekarno-Hatta dengan Pusat Zeni TNI Angkatan Darat (Pusziad)
dan berbagai instansi terkait.
Dengan harapan, dalam simulasi
tersebut dapat membantu mengenali kekurangan dan kebutuhan operasional,
memperkenalkan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan, serta memastikan
seluruh sistem dan peralatan dapat berfungsi secara andal dalam situasi
darurat. "Sebanyak 229 personel terlibat dalam latihan ini, terdiri dari
46 personel Pusziad, 29 personel Zeni Jihandak, 49 personel Zeni Nubika, 65
personel Aviation Security, 10 personel BBKK Soekarno Hatta (Balai Besar
Kekarantinaan Kesehatan Soekarno Hatta), 20 personel ARFFS (Aircraft Rescue and
Fire Fighting Service), serta 10 personel dari Polresta Bandara
Soekarno-Hatta,". Dalam skenario yang dijalankan, dilaporkan satu korban
meninggal dunia yang dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, dua korban
tidak sadarkan diri, 27 korban lainnya masih dalam penanganan oleh tim medis
BBKK Soekarno Hatta, serta seorang terduga pelaku berhasil diamankan oleh
Polresta Bandara Soekarno-Hatta."Latihan ini tidak hanya menguji kesiapan dalam
menangani ancaman darurat, tetapi juga menjadi momen untuk memperkuat kerja
sama lintas instansi, dengan dukungan dari Pusziad dan instansi lainnya,
Bandara Soekarno-Hatta dapat terus meningkatkan tingkat keandalan keamanan demi
kenyamanan dan keselamatan seluruh pengguna jasa," tambahnya.
Turut hadir, Kepala Pusat Zeni Angkatan Darat
(Pusziad) Mayor Jenderal TNI Budi Hariswanto, “latihan ini dilakukan untuk
melatih respon darurat terhadap ancaman bahan peledak dan Nubika di Bandara
Soetta”.
Latihan penanggulangan keadaan darurat keamanan Bandar Udara skala besar (full scale) dengan skenario (hijack/inflight) ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelemahan, kekurangan dan kebutuhan, memperkenalkan modifikasi yang diperlukan dan memastikan keandalan operasional semua peralatan.
Untuk simulasi
ini, BBKK Soekarno Hatta mengambil peran dalam penapisan korban (triage) dari 2
tenda berbeda dengan merahkan total 10 personil dan 2 unit Ambulans. Tenda
pertama dengan aktivitas penanganan dan evakuasi korban terdampak gas kimia
beracun ke RS rujukan. Tenda kedua dengan aktivitas penanganan dan evakuasi
korban terdampak ringan, dengan penerapan pemilahan korban (triage).
“Salam Sehat.. Sehat Indonesiaku..”