KKP KELAS I SOEKARNO-HATTA MENINGKATKAN PENGAWASAN PENUMPANG TERKAIT VIRUS ZIKA
TANGERANG, KOMPAS.com -
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta telah memberlakukan peningkatan pengawasan terhadap penumpang yang datang dari luar negeri dalam rangka mencegah masuknya virus zika.
Perhatian lebih diberikan terhadap penumpang yang tiba dari negara terjangkit virus zika, salah satunya Singapura.
"Prosedur peningkatan pengamanan sudah diberlakukan di sini dari akhir Agustus kemarin. Setiap penumpang yang baru mendarat, terutama yang dari Singapura, akan diperiksa bagaimana suhu badannya," kata Kepala KKP Bandara Soekarno-Hatta, dr Susanto, kepada pewarta, Jumat (2/9/2016).
Prosedur pengawasan yang dilakukan pihak KKP yakni dengan memindai suhu tubuh tiap penumpang. Pemindaian suhu tubuh menggunakan sebuah alat bernama thermoscanner yang ditempatkan di area kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta di Terminal 2.
Dengan bantuan alat tersebut, nantinya petugas akan mendapat informasi, siapa penumpang yang punya indikasi terkena viruszika. Jika ada penumpang yang suhu tubuhnya melebihi normal, akan dibawa ke ruang khusus untuk diperiksa kesehatannya lebih lanjut.
"Kalau misalkan, ada penumpang, kena panas sampai 38 derajat celcius, itu kami antar ke ruang penindakan. Di sana, kami kasih pertolongan pertama. Kalau panasnya masih tinggi, langsung dirujuk ke rumah sakit," tutur Susanto.
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan saran untuk berhati-hati atau tidak mengunjungi (travel advisory) Singapura menyusul bertambahnya korban yang terjangkit virus zika. Hingga Kamis (1/9/2016) kemarin, satu orang Warga Negara Indonesia di Singapura terdeteksi tertular virus zika.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan, travel advisory tersebut berlaku bagi seluruh masyarakat.
"Khususnya WNI yang akan berkunjung atau baru kembali dari negara terjangkit," sebut Oscar melalui keterangan tertulis.